Idelando-Saya kira, semua kita sepakat bahwa ada saatnya kita menginginkan momen berdua saja dengan orang yang kita anggap spesial tanpa seorang pun mengganggu. Bahkan, tak seorang pun boleh tahu kita sedang apa. Salah satu dari sekian momen itu adalah kencan. Janji untuk saling bertemu di suatu tempat pada waktu yang telah ditentukan bersama (KBBI). Sudah pasti, kata “kencan” hanya ada dalam kamus orang-orang pacaran dan orang-orang yang sedang pdkt.
Namun, apa jadinya jika kencan sadu tidak pernah tercapai karena tiap kali kencan secara tidak sengaja kita bertemu dengan bestie laknat (dipelesetkan menjadi lucknut agar “bersahabat” untuk menyebut teman/sabahat yang menyebalkan sekaligus menyenangkan). Tempat-tempat seperti warung bakso, gereja, toko, cafe, tempat ziarah, wisata alam adalah tempat-tempat biasa untuk berkencan dan tempat tidak sengaja kita bertemu bestie lucknut itu.
Baca juga: Pamer Pencapaian Elegan Versi Bapak-bapak
Mengapa pertemuan tidak sengaja dengan bestie lucknut saat kencan terdengar mengkhawatirkan atau menggelisahkan? Namanya saja lucknut, sudah pasti dia menyebalkan. Mungkin kita setipe. Sedekat-dekatnya hubungan pertemanan kita dengan seseorang, satu hal yang paling kita rahasiakan, yaitu momen kencan. Yang kita ceritakan kepada bestie hanya siapa orang spesial kita atau dengan siapa kita sedang pdkt atau kapan kita pertama kali jatuh cinta dengan si dia, tetapi tentang kapan kita kencan, sory, itu rahasia.
Pernah kah kalian, ketika di perjalanan menuju tempat kencan dengan doi, tidak sengaja berpapasan dengan bestie? Atau ketika ke warung bakso tidak sengaja bertemu dia sedang makan bakso juga? Kalian tahu, ekspresi apa yang dia tunjukkan? Hanya senyum tipis sambil geleng kepala atau hanya tertawa atau hanya menggoyangkan jari telunjuk ke arahmu untuk menandakan bahwa kau sedang ketahuan olehnya. Dari ekspresi itu dia sedang mengatakan “Nah, ketahuan kau!”. Kemudian, resiko yang kita tanggung adalah pertemuan tidak sengaja itu akan menjadi topik hangat di tongkrongan. Kau sebagai “tersangka” akan dikupas habis-habisan oleh mulut bestie lucknut yang setajam silet itu.
Baca juga: Mengenang Masa Lalu: Listrik Padam dan Mama yang Menjadi Pendongeng Hebat
Momen kencan sudah menjadi rahasia umum dalam circle-mu. Sudah pasti, momen kencan berikutnya akan dikawal para bestie lucknut itu. Yang menjadi pertanyaan, mengapa momen kencan harus dirahasiakan? Kan mereka bestie. Ini alasan saya:
Pertama, saya ingin membuat kejutan kepada para bestie lucknut itu bahwa saya telah menaklukkan hati seorang gadis. Asyik! Jadi, cerita yang ingin saya bawa kepada mereka hanya cerita jadian, bukan kejadian. Kedua, jika kencan saya gagal, maka mereka adalah gelas kosong yang akan menjadi teman curhat saya. Lain cerita jika mereka tahu dari awal, maka kegagalan kencan akan menjadi candaan atau dark jokes di tongkrongan. Padahal kan itu sesi curhat. Memang lucknut mereka.
Baca juga: List Lagu Galau tetapi Maskulin Ala Idelando
Dari sekian momen kencan, yang ingin saya katakan adalah betapa sempitnya kota tercinta, Ruteng, dalam hal kencan. Barangkali karena tempat yang pas untuk kencan di Ruteng itu-itu saja, sehingga tiap kali kencan selalu ketahuan. Namun, dari kesempitan itulah lahir banyak cerita tentang kencan. Pertanyaan reflektifnya adalah coba tunjukkan di mana di kota Ruteng yang tak membekas tentang kalian?
Penulis: Opin Sanjaya