Hai teman-teman, nama saya Toni tinggal di Jogjakarta.
Cerita ini bermula pada saat saya masih duduk di bangku SMA. Pada saat itu saya pulang dari sebuah warnet pukul 23:00. Awalnya tidak terjadi apa-apa saat saya berkendara hingga saya berhenti di sebuah lampu merah. Yang anehnya saya mencium bau seperti bau bunga kemenyan dan suasana waktu itu sangat sepi, tapi saya tidak ingin melanggar lampu merah.
Tanpa saya sadari mulut saya mengatakan “Wah bau apa ini, baunya ndak enak bikin hidung ku sakit” karena bau itu membuat hidung saya sangat sakit. Akhirnya lampu merah itu berubah warna menjadi hijau, saya pun meneruskan perjalanan sampai rumah, akan tetapi ada perasaan aneh di hati saya seperti ada yang mengikuti.
Setelah sampai rumah, tanpa berfikir panjang saya pun membaringkan diri di tempat tidur karena kelelahan hingga terlelap. Selang beberapa menit setelah saya tertidur pulas, tiba-tiba nafas saya sangat sesak, tubuh saya tidak bisa digerakkan seperti ada yang duduk di atas kepala saya. Saya hanya bisa menangis dan berdoa di dalam hati “Ya Allah tolong saya, ya Allah kasihani saya”. Saya mencoba mengeluarkan kata2 dari mulut saya namun aneh tidak ada 1 butir kata pun yang keluar.
Keadaan saat itu membuat saya pasrah hingga akhirnya ada sosok seperti diri saya tetapi memakai sorban layaknya Walisongo tapi wajahnya mirip saya memegang tasbih. Dengan keadaan setengah sadar, dengan penuh keringat, saya melihat sesosok kuntil anak menyembah seseorang yang mirip saya itu. Lalu orang yang mirip saya itu hanya tersenyum lalu menghilang.
Karena kelelahan, setelah orang yang mirip saya itu lenyap sayapun ikut terlelap. Keesokan harinya saya memberanikan diri menceritakan yang saya alami kepada orang tua saya. Lalu orang tua saya berkata “Kamu beruntung yang menjaga kamu melindungi mu. Setiap orang pasti memiliki roh penjaga, makanya orang jaman dulu bilang jangan sembarangan menganiaya orang, nanti yang jaga tidak terima”. Semenjak saat itu saya mulai rajin sholat malam dan berzikir bersama ayah saya.
Semoga dari cerita ini kita dapat mengambil hikmah dan pelajaran.
Maaf jika ada kesalahan , perbedaan informasi atau penulisan kata.